Senin, 04 Juli 2011

Hari Terakhir Ibu di Rumah Sakit

Setelah di cerita sebelumnya, hari senin, 4 Mei 2011 hari ini kami ketemu dengan dr. Pugud Sp,P.D pada saat visit dokter ke pasien, dan kami ngobrol panjang lebar dengan dokter tanya baiknya bagaimana, kenapa tidak ada tindakan yang lebih untuk menyembuhkan Ibu. Dokter menyarankan untuk di rujuk saja ke R.S Kariadi - Semarang karna ibu pernah periksa di sana mengenai kankernya, jadi ibu sudah ada riwayat penyakitnya di sana atau ke R.S Sardjito - Jogja. Tapi dokter juga sempet bilang harus di pikirkan juga bagaimana kondisi ibu untuk perjalanan jauh dengan ambulance dan dari pihak keluarga apakah ada yang menunggu ibu selama di opname di sana. Yaaah...bingung juga siiyh dengan kondisi seperti ini. Dan kami-pun menunggu second opinion dari dr. Puji mengenai ibu. Hari ini rencana aqu izin ga masuk, rencana mao ke DINKES ambil gaji ibu sekalian ketemu dr. Puji. Tapi ternyata dr. Puji sedang ada rapat di DPRD, batal deeeyhh rencana ke DINKES. Aqu minta tolong tante Henni temen sekantor ibu yang rumahnya deket sama rumah sakit buat ambilin gaji ibu, dan ntar sore aqu ambil ajaa di rumah tante Henni.

Malem harinya dr. Puji sama tante Henni ke rumah sakit nengokin ibu, sekalian tante Henni nganterin gaji Ibu *trimakasih tante Henni yang baik hati, mao kami repotkan*. Malem itu dr. Puji menyampaikan semua diagnosa yang sudah di beritahu oleh dr. Pugud ke beliau. Aku agak sebenernya agak heran juga sih, knapa dr. Pugud tidak mao memberitahukan secara langsung ke pada kami anak-anaknya tentang penyakit ibu dan apa diagnosa dari dokter yang menangani ibu. Jadi kata dr. Puji, beliau (dr. Pugud) tidak tega memberitahukan kepada kami anak-anaknya karna beliau melihat kami yang masih anak bau kencur (begitulah istilahnya) dan takut kami tidak bisa legowo /ikhlas menghadapi semuanya.

Jadi ibu itu mengalami mestatase kanker serviks (sebelumnya kami juga sudah di beri tahu oleh Om Bambang *tetangga di SPN yang istrinya orang laborat R.S Margono* soal mestatase ini). Jadi tahun 2008 ibu pernah di operasi Myom di R.S Margono, Purwokerto, sampai rahim ibu sudah di angkat bersih. Setelah myom itu di teliti lebih lanjut di laborat ternyata mengandung sel kanker. Jadi ibu di haruskan menjalankan kemoterapi dan radiologi sesuai dengan paketan yang telah di tentukan oleh dr. Daliman *yang waktu itu menangani ibu*. Sewaktu di beritahu bahwa ibu mengidap kanker serviks kami semua syok dan tidak percaya, ibu sampai membawa hasil operasi itu ke R.S Kariadi -Semarang *untuk mendapatkan second opinion dari obgyn lain* dan di temani oleh dr. Puji. Dan ternyata memang hasilnya sama, untungnya semua bisa dilakukan di Purwokerto saja. Jadi kemoterapi dan radiologinya dilakukan di R.S Margono.

Dr. Puji menyampaikan bahwa mestatase ibu sudah menjalar ke ginjal, jadi ibu ada sedikit masalh dengan ginjalnya, lambung juga sudah mulai kena. Kalo ibu mao di kemoterapi /operasi kondisi beliau harus benar-benar fit /sehat, dan itu sangat-sangat tidak mungkin di lakukan dengan kondisi ibu yang seperti itu. Dek Fera pengen ibu di rujuk ke R.S Kariadi /R.S Sardjito, tapi dr. Puji bilang "Mao di rujuk ke rumah sakit bagus dengan peralatan medis yang canggih-pun agak susah bisa menyembuhkan ibu seperti sedia kala. Itu hanya bisa mempertahankan dan memperpanjang umur dia saja. Dan itu pasti butuh biaya banyak. Lebih baik ibu di rawat di rumah saja sama kalian semua. Kalo ibu sakit kasihlah obat, seminggu sekali bawa check up ke rumah sakit. Kalian semua jangan merasa tidak berbuat apa-apa untuk ibu. Kami tau dan pasti ibu juga tau kalau kalian semua sudah berusaha semua yang terbaik untuk ibu. Kalian harus ikhlas, berdoa ALLAH kasih yang terbaik buat ibu. Kalo memang yang terbaik untuk Ibu itu Ibu harus pergi menyusul bapak yaa kalian yang ikhlas yaa..kan kasian juga masa ibu harus merasakan kesakitan terus-menerus. Kalian semua harus yang kuat".
Dan begitu dr.Puji menyampaikan tentang penyakit ibu secara gamblang kepada kami, dunia rasanya seperti runtuh, petir rasanya mengenai kapalaqu, kami-pun menangis sejadi-jadinya, dan langsung aqu peluk dek Fera. Aqu harus mempersiapkan dan menata hati'ku dan mengikhlaskan kalau suatu saat nanti ibu pergi menyusul bapak, dan aqu harus kuat.

Selasa, 5 Mei 2011.
Hari ini ibu pulang dari rumah sakit. Yang sebelumnya ibu sudah mao makan, hari ini ibu gak mao makan. Beliau tau hari ini akan pulang ke rumah. Siang jam12 Ibu sudah sampai rumah, di kamar beliau lagi. Welcome home Mami... setelah seminggu di rumah sakit.

"Note: Aqu posting tulisan ini di kantor sambil meneteskan air mata".

Sabtu, 02 Juli 2011

Yang Ga Penting

Test,test... lagi coba niiiyh posting langsung dari BB baru *najong deeyh hare gene baru punya BB,pamer pula* hehehee... Dan baru aja beli bukunya Ligwina Hananto "Untuk Indonesia yang Kuat" tadi sore di Gramedia seharga 27rb.
Baiklaaahh cukup sekian sampah dari saya *biarlaah suka2 gw downk, inikan blog gw tau", dan tri.makasih sudah mao membacanya

Sabtu, 18 Juni 2011

29 Hari :'(

Bulan ini aqu telat menstruasi /haid udah hampir 1bulan, berharap kali ini akan ada sesuatu di dalam rahim saya *a.k.a baby balabala*, ternyata 2x mencoba testpack berakhir dengan hasil negatif. Bulan kemarin terakhir aqu haid  tanggal 17april di tunggu sampai tanggal 18 di bulan mei koq aqu belum dateng bulan yaa *malah yang dateng gerhana bulan*. Dan akhirnya di hari ke-29, di pagi hari pas adzan subuh berkumandang, aqu bangun, uuuuuppppsss... ada bercak merah di undies'qu *maaf kalo terlalu vulgar*.

Sediiiih banget, ternyata aqu dan maz memang belum di beri kepercayaan oleh Yang Di Atas untuk hamidun punya baby balabala. Terkadang pengen banget rasanya aqu ke obgyn untuk program punya baby balabala, tapi karna umur pernikahan kami belum ada 1tahun, jadi si maz belum mao untuk program. Dia bilang "udaaahlaaah program pake sistem kalender ajaaah atau yg di website bidanku". Tapi masalahnya semenjak menikah siklus haid'qu tidak teratur, tapi yaa sudahlaaah sebagai istri sholehah *preeett* aqu nurut apa kata bapak suami sajalaaahh... Mungkin si maz trauma, dulu qta pernah ke obgyn wanita, tapi ternyata oowhh ternyata si dokter sangat-sangat jutek, tidak friendly, dan ga enak banget di ajak sharing. Maksud hati cari obgyn wanita biar enak bwt di ajak sharing, gak malu-malu tapi ternyata ini berakibat pada diri maz, si maz  sekarang kalo di ajak ke obgyn agak ogah-ogahan :(. Jadi lebih baik besok saya cari obgyn bapak-bapak ajaa deeeyhh... *pengen'nya siiiy pria tampan dan masih muda, hahahaaa..*

Menginjak usia pernikahan kami yang tanggal 19 Juni besok genap 7bulan kami selalu berdoa semoga kami cepat diberi baby balabala. Mungkin ALLAH masih menyuruh kami untuk menata financial kami, di suruh nabung kaleee yeeew, dan mencoba berbagai macam investasi untuk anak-anak kami besok.
Aqu percaya suatu saat nanti ALLAH pasti memberikan'nya di saat yang tepat, DIA selalu punya rencana yang indah bagi setiap umatnya, amiiiiinnn....

Rabu, 18 Mei 2011

Ibu yang Sedang Sakit

Setelah di postingan sebelumnya aqu cerita tentang ibu yang sedang di rawat di rumah sakit secara garis besar, sekarang aqu bingung mesti cerita semua ini dari mana. Baiklaaah..aqu akan coba cerita tentang ibu secara detail, jadi siap-siap yaa sepertinya postingan ini lumayan panjang dan semoga tidak membosankan *berdoa dengan khusyuk :-D*. Ibu orang yang paling aqu sayangi walopun kadang aqu suka jutek, marah dan kesel sama beliau. Tapi jauh di dalam lubuk hati'qu yang terdalam aqu bener-bener sayang dan bangga dengan beliau.

28 Maret 2011 siang aqu di sms de' Fera kalo ibu tiba-tiba lemes, batuk kering dengan suara suara batuk grok-grok-grok dan seperti ada dahak yang susah keluar, dan dengan kondisi ingatan ibu yang sudah agak sedikit susah di ajak komunikasi. Bingung kami harus melakukan tindakan apa, di tanya sakitnya di sebelah mana bu, yang di rasain apa bu, Ibu cuma diam seribu bahasa. Bude Nanik-pun berinisiatif untuk menghubungi pakde Kartono untuk minta bantuan'nya. Pakde dateng ke rumah bersama menantu dan putrinya. Pakde Ton menyarankan untuk di bawa ke R.S Kartini deket Alun-alun Purwokerto. Aqu jelas-jelas menolaknya downk (Secara rumah sakit ini tidak memiliki alat-alat  yang bagus dan fasilitasnya sangat tidak memadai). Akhirnya kami putuskan untuk membawa ibu ke R.S Geriatri karna sebelumnya di bulan Desember Ibu sudah pernah di rawat di sana dan sering rawat jalan di R.S Geriatri, jadi pasti pihak rumah sakit sudah punya riwayat penyakit ibu.

Ibu masuk ke R.S Geriatri jam 18:00, pertama di UGD dulu kemudian di tes darah dan ibu di-diagnosa mengalami dehidrasi akut. Karna batuknya  yang mulai agak parah jadi ibu di pasang selang oksigen, supaya nafasnya bisa lega. Tapi sama ibu seperti mao di lepas terus itu selang *mungkin karna risih gak biasa*. Jam 21:00 ibu masuk ruang perawatan dan akan di tangani oleh dr. Pugud Sp,P.D.

Besoknya 29 Maret 2011, seharian ibu cuma merem terus dan gak mao makan. Kami sempet takut, bingung koq tiba-tiba ibu drop, diem ajaa seperti tidak ada respon. Akhirnya kami coba panggilkan Ustad Takwa untuk membimbing ibu. Beliau dateng ke rumah sakit sekitar jam 02:00 dini hari. Mencoba membimbing ibu dan kata Pak Takwa ibu masih bisa merespon jadi kami anak-anaknya di suruh membacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an atau yasin setiap hari di dekatnya, supaya beliau mendengar dan terus di bimbing untuk tetap sholat dengan cara membisikkan semua doa-doa sholat ke telinga beliau.

Rabu, 30 Maret 2011 ibu masih gak mao untuk membuka matanya, walaupun malam harinya banyak tamu yang menjenguk ibu, mulai dari teman haji ibu, saudara, dan temen kantor bapak yang masih berhubungan baik dengan keluarga kami. Karna sudah 2hari ibu gak mao makan, jadi perawat rumah sakit mengecek gula darah ibu, ternyata rendah. Yang normalnya sekitar 100-120 mg/dL ini ibu cuma 89 mg/dL. Dan ibu-pun di beri infus yang mengandung glukosa. Kami coba suapin ibu sedikit-sedikit dan ibu cuma mao makan beberapa sendok saja. Daripada ibu gak dapet asupan gizi dari makanan akhirnya kami putuskan untuk menyonde ibu, supaya ibu tetep dapet asupan makanan. Dan dari bagian gizi rumah sakit ibu di beri makanan berupa bubur encer supaya bisa lancar masuk ke lambung melalui sonde dan susu.

Setelah 2 hari cuti mendadak, berhubung kamis 31 Maret 2011 akhir bulan, jadi aqu mulai berangkat seperti seperti biasa *untungnya aqu pulang seperti biasa gak smp malem*. Pas jam makan siang aqu nengok ibu ke rumah sakit, ternyata ibu udah mao membuka matanya. Katanya tadi pagi nanyain qta anak-anaknya "Liya mana? Fera mana? Aldi mana?". Kebetulan pas itu bude Nanik yang lagi nungguin ibu, dan ada Pakde - Bude Tono sekeluarga, juga bude Tun. Siang itu skalian ibu di pasang kateter supaya pantat ibu ga trus-trusan kena pipis dan qta ga bolak-balik beli pampers dewasa. Hari ini wajah ibu terlihat segar, mungkin karna sudah dapet asupan makanan melalui sonde dan dari infus, serta sudah ada tenaga untuk ngomong. Udah mulai mao ngomong ibu jadi sering ngelindur dan ngomong ngalor-ngidul gethuu deeeyh... sempet ibu bilang "Ada bapak, bapaknya Fera. Sekarang udah pulang, dines." sempet kaget juga tuh kita ibu bilang kaya gethu sampai 2hari berturut-turut.

Jumat 1 April 2011, sehabis seka skitar jam7 pagi tiba-tiba ibu minta maem. Katanya laper pengen maem. Di sodorin buah pisang ternyata ibu langsung mao dan habis 1 buah pisang susu, alhamdulillah ibu udah mao makan. Siang'nya kata de' Fera ibu juga mao nguyah pisang lagi. Maem yang banyak yaaa ibu, aqu bisikkan itu ke telinga ibu, ibu-pun berkata "iyaaa.."

Besoknya lagi ngobrol berdua sama bude Nanik di deket ranjang ibu, tiba-tiba ada sedikit percakapan aqu sama ibu yang bikin aqu sama bude ketawa:
Ibu: "Bali..."
Aqu: "Pulang..??"
Ibu: *cuma diem sajaaa*
Aqu: "Ooowwhh..ke Pulau Bali? Jalan-jalan? Ke Kuta, Tanah Lot, Sangeh?"
Ibu: "Iyaaahh..."
Aqu: "Makanya ibu cepet sembuh yaa.. Nanti qta jalan-jalan ke Bali. Rame-rame sama De' fera, De' Aldi, Maz Tampang, okee..."
Dan tiba-tiba ibu bilang asyiiikk, dengan mimik mukanya'nya yang lempeng ajaa, tapi sambil merem-melek. Itu yang bikin aqu sama bude ketawa-ketawa *ada-ada ajaaa ini emak gw*.

Sampai Minggu 3 April 2011 tidak ada tindakan dari dokter untuk meyembuhkan ibu. Cuma kaki ibu yang bengkak, supaya bengkaknya tidak bertambah besar, ibu di kasih infus yang mengandung protein /albumin. Dan ternyata harga infus yang mengandung albumin ini lumayan mahal sekitar 1,8jt padahal ibu sudah habis sampai 3 kantong infus. Tadinya kata dokter dan perawat albumin ini tidak masuk ASKES, tapi untung aja ada bude Tono dan beliau tau kalo albumin itu khan seharusnya memang sudah masuk paketan ASKES yang penting di klaim dari pihak rumah sakit.Alhamdulillah ada bude yang sedikit banyak tau ttg obat-obataan dan kesehatan. Kalo ternyata dari rumah sakit gak di klaim ke PT.ASKES waaaaahh bisa smp brpa itu biaya obat-obatan ibu. Dan hari ini bude dan pakde pulang ke Purworejo. Bude pesan supaya besok kami anak-anaknya tanya ke dokter langsung apakah ibu bisa di rujuk atau memang ada penanganan lebih lanjut dari pihak rumah sakit. Baiklaaahh...kami tunggu besok senin.

Sabtu, 02 April 2011

Ibuku Sayang

Allah sedang memberikan cobaan kepada keluarga kami. Senin 28/03/2011 tepatnya maghrib, ibu'qu tersayang masuk Rumah Sakit Geriatri, karna dehidrasi yang sangat parah dan batuk parah karna lendirnya gak bisa keluar. Ibu sakit memang sudah lama, sekitar 5bulan dan sudah 1bulan terakhir ini ibu jadi kurus banget. Tepatnya 1bulan sebelum aqu nikah ibu tiba-tiba sakit ga bisa jalan dan kakinya bengkak. Dan sekarang ibu susah banget makan dan minum udah sekitar 1minggu. Senin kemarin puncaknya, ibu udah bener-bener parah sampe gak bisa ngomong dan lemes banget.
Desember 2010 ibu di rawat di R.S Geriatri, ibu di diagnosa sakit saraf kejepit dan asteoartritis. Jadi ibu harus MRI, sudah di coba 2x pake obat bius tetep gak bisa karna ibu gak bisa tidur terlentang. Jadi selama ini aktifitas ibu cuma di kasur saja, duduk. Berbagai macam pengobatan fisioterapi, pijet syaraf, minum propolis dan obat-obatan herbal sudah kami lakukan untuk kesembuhan ibu, tapi ibu tetep belum pulih seperti sediakala.

Sekarang malah kondisi ibu semakin menurun, daya ingat ibu semakin berkurang, jadi sekarang ibu susah di ajak komunikasi, kaya orang pikun tiba-tiba blank, susah makan.  Jadi mao gak mao akhirnya kami putuskan untuk menyonde ibu supaya ibu tetap mendapatkan asupan gizi dari makanan dalam bentuk cair dan memasang kateter supaya gak terlalu sering ganti pampers. Karna ibu duduk terus jadi sekarang bokong ibu malah lecet-lecet, kasian banget aqu liat ibu, rasanya pengen nangis terus. Tapi aqu harus kuat di depan adik-adik'qu. Kami sampai bingung pengobatan apalagi yang bisa kami coba untuk kesembuhan ibu..??

Sampai hari ini 02/04/2011 ibu masih di rawat di rumah sakit, doakan ibu'qu bisa cepat sembuh, pulih atau apapun itu yang terbaik unutk ibu. Kali ajaa ada yang tau atau pernah mencoba pengobatan alternatif lain yang bisa kami lakukan untuk kesembuhan ibu, bisa tolong di beritahukan ke aqu yaaa, trimakasih.... *semangatsemangatsemangat*

Selasa, 22 Maret 2011

Memasak by Request

Request dari hubby niiiyh, dia pengen banget di bikinin kwetiau goreng. Gara-garanya waktu belanja ke Supermarket liat-liat berbagai macam mie di rak bagian mie-mie'an. Trus hubby bilang: "aqu mao downk di masakin mie yang lebar-lebar ini".  Baiklaaah maz akan aqu masakan kwetiau itu dengan segenap jiwa raga'qu dan penuh dengan cinta *halaaaahhh lebay amat*. Sambil aqu tambahkan sesuatu yang bisa membuat kami makin subur, biar cepet dapet momongan xixixixiii...
Ini bahan-bahan aqu gak pake ukuran pokoknya sesuai selera ajaaa... Aqu pake smua bahan yang ada di kulkas, yang bisa aqu jadikan untuk pelengkap kwetiau mulai dari sossis, daging ayam aqu cacah kecil dan jamur. Dan unutk rasa maaah enaaaakk...ga kalah sama kwetiau bikinan warung makan /resto deeyhh..


Kwetiau Goreng by Request


Bahan:
150gr Mie Kwetiau, 2buah Sossis sapi, Jamur kancing iris siap pakai, Daging ayam cacah, Tauge, 1butir Telor, Baby kailan, Kecap manis, Kecap Asin, Kecap Ikan, Kecap Inggris, Lada bubuk, Garam, 3siung Bawang Merah di cincang, 3siung Bawang Putih (geprek, cincang halus), 1/2butir Bawang bombay (di cincang kasar), Daun bawang.

Cara Membuatnya:
1. Rendam kwetiau di dalam air panas kurang lebih 10mnt. Ingat jangan sampai terlalu lembek, nanti takut kalau di olah mienya lemes bisa jadi  mblenyek. Sisihkan
2. Tumis bawang merah, bawang putih dan bawang bombay hingga haruuuumm....
3. Masukkan telor di orak-arik sebentar, masukkan sossis masak smp sossis berubah warna matang.
4. Kemudian campur jamur,tumis sebentar sampai agak layu.
5. Masukkan daging ayam cacah.
6. Campur kwetiau ke dalam tumisan, tambahkan kecap asin, kecap ikan, kecap inggris, kecap manis, lada bubuk dan garam secukupnya. Aduk sampai mie dan bumbu-bumbu tercampur rata.
7. Masukkan baby kailan, taoge dan daun bawang, campur rata sebentar saja.
8. Angkat dan sajikan hangat.

Minggu, 20 Maret 2011

Cupcake Perdanaku

Akhirnyaaaa....kesampean juga hasrat baking'qu yang sudah menggebu-gebu ini. Searching-searching di internet, liat-liat blog para ibu-ibu koq kayanya lagi in banget bikin cupcake. Gak mao ketinggalan zaman downk eike, baiklaaaah dalam rangka ulang tahun mba Tika *ibu admin coordinator Pwt* aqu bikin surprise kecil untuk dia. Daripada aqu beli kue tart khan lebih bernilai plus kalo bikinan aqu sendiri, sekalian sapa tau di kemudian hari bisa di jadikan peluang bisnis buat diri'qu *asas manfaat*, xixixiii... *alasan sebenernya utamanya karna pengen ngirit, sshuuuuttt*.

Cupcake ini aqu bikin sesuai insting'qu, takaran bahan-bahan'nya aqu kira-kira sendiri sajalaaaah *halaaah..kaya udah yg ahli aja eike, minta di kepruk pake terigu ame telor niiyh* sambil berdoa bismillah semoga berhasil, dan aqu hias seadanya pake butter cream *maafkan aqu yang masih pemula dalam dunia perbakingan*. Mari qta review satu persatu mulai dari bahan, cara membuatnya, dan soal rasanya.

Coklat Cupcake


Bahan A:
60gr Tepung terigu
20gr Maizena
25gr Coklat Bubuk
10gr Susu Bubuk Coklat
1/4sdt Baking powder

Bahan B:
4butir Telor
150gr Gula pasir

Bahan C:
100gr Margarine (lelehkan)
50gr Dark cooking chocolate

Cara Membuat:
1. Ayak jadi satu Bahan A.
2. Lelehkan bahan C (margarine bersama DCC), di lelehkannya cukup di tim saja.
3. Karna aqu pake oven otang jadi sebelum aqu mulai me-mixer adonan, oven aqu panaskan dulu.
4. Kocok Bahan B (telor dan gula pasir) sampai mengembang, kemudian campurkan bahan A yang sudah di ayak.
5. Masukkan lelehan margarine dan dcc sedikit demi sedikit sambil di aduk perlahan sampai tercampur rata.
6. Kemudian masukan adonan ke dalam kantong segitiga. Semprot ke dalam loyang muffin yang sudah di beri paper cup. Kalo gak ada kantong segitiga, tuang aja pake sendok sayur yang bentuknya kaya ada corong.
7. Panggang kue selama kurang lebih 30 menit.

Dan ini hasil sebagian kuenya:

Karna aqu cuma punya cetakan cupcake 10biji jadi pemanggangan aqu bagi jadi 2sesi. Gak tau kenapa cupcake yang aqu bikin pertama berhasil mengembang dengan sempurna. Selanjutnya yang kedua juga mengembang, trus aqu diemin smaleman *aqu bikin sore hari skitar jm5* besok paginya baru mao aqu hias, koq kue agak basah yaaa, knpa tuuh..??! Katanya siiiyh kurang panas itu oven *sambil mikir, padahal udh aqu panasin tuh oven dengan api agak gede, selama 15menit, setelah kue masuk oven baru api aqu kecilin sedikit*. Ato karna manggangnya kurang lama *ntar takut malah gosong*, tapi waktu Bude'qu icip, kuenya udah mateng dan enak koq, dalemnya juga ga mblenyek. Gak apa-apalaah toh nanti juga di hias ketutup sama butter cream *senyum licik*.

Naaaahhh...kalo soal rasa maaaah, enaaak.... manisnya pas, coklatnya juga kerasa... Cupcake'nya setelah aqu hias pake butter cream dan hiasan lainnya yang sederhana ala kadarnya, jadi keliatan lebih menarik khaaaann... *tanya sambil pegang sapu ijuk :-D*