Rabu, 18 Mei 2011

Ibu yang Sedang Sakit

Setelah di postingan sebelumnya aqu cerita tentang ibu yang sedang di rawat di rumah sakit secara garis besar, sekarang aqu bingung mesti cerita semua ini dari mana. Baiklaaah..aqu akan coba cerita tentang ibu secara detail, jadi siap-siap yaa sepertinya postingan ini lumayan panjang dan semoga tidak membosankan *berdoa dengan khusyuk :-D*. Ibu orang yang paling aqu sayangi walopun kadang aqu suka jutek, marah dan kesel sama beliau. Tapi jauh di dalam lubuk hati'qu yang terdalam aqu bener-bener sayang dan bangga dengan beliau.

28 Maret 2011 siang aqu di sms de' Fera kalo ibu tiba-tiba lemes, batuk kering dengan suara suara batuk grok-grok-grok dan seperti ada dahak yang susah keluar, dan dengan kondisi ingatan ibu yang sudah agak sedikit susah di ajak komunikasi. Bingung kami harus melakukan tindakan apa, di tanya sakitnya di sebelah mana bu, yang di rasain apa bu, Ibu cuma diam seribu bahasa. Bude Nanik-pun berinisiatif untuk menghubungi pakde Kartono untuk minta bantuan'nya. Pakde dateng ke rumah bersama menantu dan putrinya. Pakde Ton menyarankan untuk di bawa ke R.S Kartini deket Alun-alun Purwokerto. Aqu jelas-jelas menolaknya downk (Secara rumah sakit ini tidak memiliki alat-alat  yang bagus dan fasilitasnya sangat tidak memadai). Akhirnya kami putuskan untuk membawa ibu ke R.S Geriatri karna sebelumnya di bulan Desember Ibu sudah pernah di rawat di sana dan sering rawat jalan di R.S Geriatri, jadi pasti pihak rumah sakit sudah punya riwayat penyakit ibu.

Ibu masuk ke R.S Geriatri jam 18:00, pertama di UGD dulu kemudian di tes darah dan ibu di-diagnosa mengalami dehidrasi akut. Karna batuknya  yang mulai agak parah jadi ibu di pasang selang oksigen, supaya nafasnya bisa lega. Tapi sama ibu seperti mao di lepas terus itu selang *mungkin karna risih gak biasa*. Jam 21:00 ibu masuk ruang perawatan dan akan di tangani oleh dr. Pugud Sp,P.D.

Besoknya 29 Maret 2011, seharian ibu cuma merem terus dan gak mao makan. Kami sempet takut, bingung koq tiba-tiba ibu drop, diem ajaa seperti tidak ada respon. Akhirnya kami coba panggilkan Ustad Takwa untuk membimbing ibu. Beliau dateng ke rumah sakit sekitar jam 02:00 dini hari. Mencoba membimbing ibu dan kata Pak Takwa ibu masih bisa merespon jadi kami anak-anaknya di suruh membacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an atau yasin setiap hari di dekatnya, supaya beliau mendengar dan terus di bimbing untuk tetap sholat dengan cara membisikkan semua doa-doa sholat ke telinga beliau.

Rabu, 30 Maret 2011 ibu masih gak mao untuk membuka matanya, walaupun malam harinya banyak tamu yang menjenguk ibu, mulai dari teman haji ibu, saudara, dan temen kantor bapak yang masih berhubungan baik dengan keluarga kami. Karna sudah 2hari ibu gak mao makan, jadi perawat rumah sakit mengecek gula darah ibu, ternyata rendah. Yang normalnya sekitar 100-120 mg/dL ini ibu cuma 89 mg/dL. Dan ibu-pun di beri infus yang mengandung glukosa. Kami coba suapin ibu sedikit-sedikit dan ibu cuma mao makan beberapa sendok saja. Daripada ibu gak dapet asupan gizi dari makanan akhirnya kami putuskan untuk menyonde ibu, supaya ibu tetep dapet asupan makanan. Dan dari bagian gizi rumah sakit ibu di beri makanan berupa bubur encer supaya bisa lancar masuk ke lambung melalui sonde dan susu.

Setelah 2 hari cuti mendadak, berhubung kamis 31 Maret 2011 akhir bulan, jadi aqu mulai berangkat seperti seperti biasa *untungnya aqu pulang seperti biasa gak smp malem*. Pas jam makan siang aqu nengok ibu ke rumah sakit, ternyata ibu udah mao membuka matanya. Katanya tadi pagi nanyain qta anak-anaknya "Liya mana? Fera mana? Aldi mana?". Kebetulan pas itu bude Nanik yang lagi nungguin ibu, dan ada Pakde - Bude Tono sekeluarga, juga bude Tun. Siang itu skalian ibu di pasang kateter supaya pantat ibu ga trus-trusan kena pipis dan qta ga bolak-balik beli pampers dewasa. Hari ini wajah ibu terlihat segar, mungkin karna sudah dapet asupan makanan melalui sonde dan dari infus, serta sudah ada tenaga untuk ngomong. Udah mulai mao ngomong ibu jadi sering ngelindur dan ngomong ngalor-ngidul gethuu deeeyh... sempet ibu bilang "Ada bapak, bapaknya Fera. Sekarang udah pulang, dines." sempet kaget juga tuh kita ibu bilang kaya gethu sampai 2hari berturut-turut.

Jumat 1 April 2011, sehabis seka skitar jam7 pagi tiba-tiba ibu minta maem. Katanya laper pengen maem. Di sodorin buah pisang ternyata ibu langsung mao dan habis 1 buah pisang susu, alhamdulillah ibu udah mao makan. Siang'nya kata de' Fera ibu juga mao nguyah pisang lagi. Maem yang banyak yaaa ibu, aqu bisikkan itu ke telinga ibu, ibu-pun berkata "iyaaa.."

Besoknya lagi ngobrol berdua sama bude Nanik di deket ranjang ibu, tiba-tiba ada sedikit percakapan aqu sama ibu yang bikin aqu sama bude ketawa:
Ibu: "Bali..."
Aqu: "Pulang..??"
Ibu: *cuma diem sajaaa*
Aqu: "Ooowwhh..ke Pulau Bali? Jalan-jalan? Ke Kuta, Tanah Lot, Sangeh?"
Ibu: "Iyaaahh..."
Aqu: "Makanya ibu cepet sembuh yaa.. Nanti qta jalan-jalan ke Bali. Rame-rame sama De' fera, De' Aldi, Maz Tampang, okee..."
Dan tiba-tiba ibu bilang asyiiikk, dengan mimik mukanya'nya yang lempeng ajaa, tapi sambil merem-melek. Itu yang bikin aqu sama bude ketawa-ketawa *ada-ada ajaaa ini emak gw*.

Sampai Minggu 3 April 2011 tidak ada tindakan dari dokter untuk meyembuhkan ibu. Cuma kaki ibu yang bengkak, supaya bengkaknya tidak bertambah besar, ibu di kasih infus yang mengandung protein /albumin. Dan ternyata harga infus yang mengandung albumin ini lumayan mahal sekitar 1,8jt padahal ibu sudah habis sampai 3 kantong infus. Tadinya kata dokter dan perawat albumin ini tidak masuk ASKES, tapi untung aja ada bude Tono dan beliau tau kalo albumin itu khan seharusnya memang sudah masuk paketan ASKES yang penting di klaim dari pihak rumah sakit.Alhamdulillah ada bude yang sedikit banyak tau ttg obat-obataan dan kesehatan. Kalo ternyata dari rumah sakit gak di klaim ke PT.ASKES waaaaahh bisa smp brpa itu biaya obat-obatan ibu. Dan hari ini bude dan pakde pulang ke Purworejo. Bude pesan supaya besok kami anak-anaknya tanya ke dokter langsung apakah ibu bisa di rujuk atau memang ada penanganan lebih lanjut dari pihak rumah sakit. Baiklaaahh...kami tunggu besok senin.